BAD ENGLISH, band asal Amerika
ini terbentuk pada tahun 1988. Di era glamour rock era 80-an saat itu, sangat
kental warna music hard rock. Hal ini juga mempengaruhi terbentuknya Bad English. Band yang terkenal
dengan lirik romantic ini terbentuk diawali dengan reuni beberapa mantan
personel band The Babys yaitu John Waite (Vocal), Jonathan Cain (Keyboard),
Ricky Philips (Bass). Ketiga personel ini lalu menggandeng gitaris Neal Schon
(pernah satu band dengan Jonathan Cain di band Journey yang dibentuk oleh exs-palyer
“Santana”). Kemudian Deen Castronovo mantan drummer Wild Dog diajak bergabung
untuk menyempurnakan formasi Bad English.
Pemilihan nama Bad English inipun
cukup unik. Kejadian tersebut berawal
saat mereka bermain bilyard. Saat itu John Waite melakukan trik “English” dalam
menyodok bola, namun meleset. Tanpa disengaja Jonathan Cain meledek John Waite
dengan ungkapan “Bad English”, dan akhirnya diabadikan menjadi nama grup band
mereka. Dengan lirik lagu yang didominasi
dengan lirik romantic ditambah lengkingan khas John Waite, maka tak heran kalau
Bad English digilai banyak wanita. Suara dan lirik yang dinyanyikan oleh John
Waite dianggap seksi oleh kaum wanita dan berhasil menyentuh hati mereka lewat
beberapa lagunya.
Album Pertama Bad English
(selftitled) diluncurkan pada Juni 1989 dibawah label Epic Records. Disinilah awal
Bad English menggebrak dunia. Hingar bingar lagu “When I See You Smile” sangat
sukses di pasaran, tak pelak membuat Bad English mendapat penghargaan Platinum
di Amerika, dan Gold di Kanada. Setelah sukses dengan single “When I See You
Smile”, Bad English juga merilis hits “ Forget Me Not”, “ Price Of Love”, “Possession”
dalam albumnya. Di tahun 1989, Bad English juga menciptakan lagu “ Best of What
I Got ” untuk dijadikan soundtrack film Tango and Cash.
Sukses di album pertama dan
serangkaian tur-nya, pada Agustus 1991 Bad English meluncurkan album kedua “Backlash”.
Album tersebut masih dibawah label Epic Record. Adapun yang dijadikan lagu
andalan dalam album tersebut adalah “Straight To Your Heart”, “The Time Alone
With You” dan “Make Love Lost”. Sayangnya album ini tak mampu mengulangi
kesuksesan album pertama mereka. Hal ini dipengaruhi oleh konflik internal
dalam band tersebut. John Waite dianggap terlalu “mellow” disaat industry music
dunia digempur oleh antusiasme music alternative dan grunge.
Bad English memang tak bertahan
lama. Album Greatest Hits pada tahun 1995 mengakhiri semuanya. John Waite
memilih melanjutkan karirnya sendiri (solo). Sang Drummer Deen Castronovo dan
Bassis Ricky Philips sempat terlibat proyek dengan Jimmy Page (Led Zeppelin)
dan David Coverdale (Whitesnake). Sedangkan Jonathan Cain dan Neal Schon lebih
memilih menghidupkan kembali band Journey-nya. Dalam penggarapan album bersama
Journey, drummer Deen Castronovo pun sempat dipanggil untuk membantu proyek
Journey tersebut bersama vokalis Steve Augeri dan musisi serba bias Ross
Valory. Disamping itu, Castronovo juga turut membantu penggarapan album Ozzmosis-nya
Ozzy Osbourne. Memang drummer Deen Castronovo yang paling banyak muncul dalam
pemberitaan karena terlibat banyak proyek penggarapan music dalam blantika music
Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar